Skip to main content

Konsep biologi dalam Al-Qur'an

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pada zaman dahulu kala, terutama zaman Yunani, orang lebih banyak mempelajari filsafat. Dari filsafat ini, selanjutnya berkembang adanya filsafat alam dan filsafat moral. Filsafat alam mempunyai turunan ilmu-ilmu alam (the natural sciences), sedangkan fi lsafat moral berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Ilmu-ilmu alam ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni ilmu abiotik/non hayati (the physical science) dan ilmu hayat (the biological science). Biologi terus berkembang seiring penelitian dan penemuan-penemuan baru. Terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, contohnya adalah perkembangan mikroskop. Ketika mikroskop pertama kali ditemukan, kemampuannya untuk melihat objek-objek mikroskopis masih sangat terbatas. Kemudian berkembang mikroskop seperti yang umum kita gunakan saazt ini yang disebut sebagai mikroskop cahaya karena sumber sinarnya adalah cahaya.
Setelah itu, berkembang pula mikroskop elektron, yaitu mikroskop yang sumber sinarnya adalah elektron, sehingga pengamatan dengan mikroskop ini dapat dilakukan dengan lebih detail dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Dengan dukungan teknologi lain, kajian biologi pun mengalami perkembangan, sehingga muncullah penemuan-penemuan baru seperti dalam biologi molekuler, dan bioteknologi. Akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat, saat ini biologi sudah merambah pada hal-hal yang dulunya tidak mungkin dilakukan. Biologi akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dan teknologi.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami menentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian Ilmu biologi
2. Perspektif Islam dan Ilmu pengetahuan
3. Asal mula biologi
4. Konsep biologi dalam al-Qur’an
C. Tujuan Penulisan
Adapaun tujuan yang di harapakan oleh penulisan makalah ini adalah selain memenuhi tugas penunjang dengan pembelajaran dasar-dasar sains islami juga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan pada umumnya terutama materi tentang parspektif islam ilmu dalam pengetahuan dan biologi.









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ilmu Biologi
Ilmu hayat inilah yang biasa disebut dengan nama biologi. Biologi dimaksudkan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Hal ini sesuai,dengan asal kata biologi dari bahasa Yunani, yakni bios yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu‟.Sekilas Tentang Biologi Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani (ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalam anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam biologi perkembangan. Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
 Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan.
B.     Perspektif Islam dan ilmu pengetahuan
Perintah membaca di dalam al-Qur’an yang merupakan ayat pertama yang turun merupakan pintu awal mencari dan membahas ilmu pengetahuan. Al-Qur’an mengajak dan mengajarkan kepada seluruh manusia untuk senantiasa berpikir, menggunakan akal mendapatkan pengetahuan yang benar. sesuai dengan fungsinya agar Selain itu dalam islam juga memerintahkan untuk mengajarkan ilmu yang didapat.
Terdapat banyak ayat di dalam al-Qur’an yang merupakan sumber ilmu pengetahuan, dimana belakangan manusia menemukan kesesuain dengan faktanya. Hal ini jelas menunjukkan al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah, karena disaat manusia belum ada yang mengungkapkan ternyata al-Qur’an sejak 13 abad yang lalu telah mengungkapkannya.
Fenomena yang ditemukan di laut bahwa terdapat dua air tawar dan asin yang tidak dapat menyatu ternyata sudah di tulis dalam al-Quran ribuan tahun yang lalu (QS.Adz Dzariyah ayat 47) “langit kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya”. Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuian sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belum terjadi sebelum abad ke20


.
C.     Asal mula
Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberi petunjuk asal mula kehidupan karena fosil-fosil tertua yang pernah di temukan adalah organisme yang rumit itulah sebabnya para ahli biologi memilih macam-macam petunjuk yang tidak langsung. Kemudian menyusur pemikiran asal mula kehidupan.
Anggapan yang kuno di dalam biologi ditemukan oleh Arestoteles dengan teorinya abiogenesis atau generatio spontania yang menerangkan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati. Teori abeogesis tentang asal mula kehidupan tidak mendapat dukungan dari para ahli, diantaranya Lazzaro Spallanzani dan Francesco redi yang berkebangsaaan Itali dan Louis Pasterius yang berkebangsaan Prancis berhasil membuktikan kekeliruhan teori tersebut. Kemudian muncullah teori baru Pmne vivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup. Tetapi dalam Al-Quran menyatakan ;
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِين* فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيم
Artinya: “Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “ Datanglah kamu keduanya menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab, “Kami datang dengan suka hati” “ Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintangbintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya” ( Fushshilat 11-12)
Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan. dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.

Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Ke enam masa dalam Al-Qur'an yaitu:
Ø  2 masa pertama merupakan masa untuk menciptakan bumi sebagai hamparan dan fondasi.
Ø  2 masa berikutnya untuk menciptakan langit dan bintang-bintang.
Ø  2 masa terakhir untuk menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang menepati bumi.

Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menurunkan air dari langit.
Artinya: “ Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.”. (QS`An Nahl ; 65).
Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ?Padahal waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air.Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah
Artinya: “ Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya.” ( QS Al- Mu’minun ; 18 ) Perhatikan kalimat “lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi” , ini menerangkan bahwa air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang.
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah mereka tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air … (QS An Nur ; 45).
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi, maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air.
D.    Konsep biologi dalam al-Qur’an
 Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan data dan berbagai observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis, kemudian diambil kesimpulan. Inilah yang diberi istilah intizhar suatu kajian yang ada hubungannya dengan nazhar, yang bunyi dan artinya dekat dengan nalar. Ciri khas dan sains natural, ialah disusun atas dasar nalar terhadap gejala-gejala alamiyah yang dapat di teliti ulang oleh orang lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat ilmuan yang bersangkutan.
Teknologi sebagai penerapan sains secara sistematis untuk mengubah/ rnempengaruhi alam rnateri di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi pembuatan mesin, pembuatan obat-obatan, pembuatan beraneka ragam bahan, termasuk bahan makanan, dan sebagainya adalah hasil penerapan ilmu fisika, kimia, biologi, dan lain-lain ilmu kealaman yang sesuai. Aya-ayat Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat al-Quran menghasung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu pembuktian tentang kebenaran al-Quran.
Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang hakikat-hakikat ilmiyah yang tidak dikenal pada masa turunnya, namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti:
Ø  Zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi.  Bahkan, istilah Al-Quran al-syajar al-akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih tepat dari istilah klorofil (hijau daun), karena zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun, tetapi di semua bagian pohon, dan banyak lagi yang lain tidak mungkin dikemukakan satu persatu, sehingga tepat sekali kesimpulan yang dikemukakan Dr. Murice Bucaille, bahwa tidak satu ayat pun dalam al-Quran yang bertentangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Ø  Rantai makanan, dalam surat al-Ambiya ayat 8. Yang artinya: “Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal”.
Dari ayat ini dapat kita ambil  sebuah makna  bahwa Allah tidak menjadikan tubuh-tubuh (sesuatu yang hidup) tidak memakan makanan. Oleh karena setiap makhluk hidup dijadikan sebagai makhluk yang butuh pada makanan inilah, timbul adanya istilah  rantai makanan dalam ilmu  biologi. Yang mana semuanya itu berjalan selaras untuk melangsungkan kehidupan dunia. Misalkan bagaimana seandainya tidak ada mikrobia yang memakan dan membusukkan bagai dan kotoran, bagai mana populasi tiikus  seandanya tidak ada ular dan kucing, serta lain sebagainya.

Ø   Seleksi alam, dalam surat al-Ambiya ayat 35. Yang artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Ayat inilah yang menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup di dunia pasti akan mengalami kepunahan. Kepunahan-kepunahan ini disebabkan berbagai macam aspek kehidupan. Oleh karena Allah tidak menjadikan sesuatu  pada umumnya melainkan karena sebab lain, hal inilah yang menimbulkan suatu pergantian makhluk hidup, bagi mereka yang mungkin dianggap  tidak sesuai lagi dengan kehidupan manusia oleh Allah sedikit demi sedikit dihilangkan atau dipunahkan. Seperti hewan pada jaman purba yang ukurannya besar, misalnya dinosaurus  dan sebagainya pada waktu dulu mungkin sesuai  dengan manusia, karena manusia pada waktu itu ukurannya besar. Namun pada saat sekarang semuanya telah punah. Dan inilah dalam biologi  disebut dengan  seleksi alam.

Ø  Penciptaaan manusia, dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14 yang artinya: “Dan kami sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. “kemudian kami jadikan saripati itu air  mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”. “kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah  itu kami jadikan segumpal  daging  itu kami jadikan  tulang belulang lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging kemudian kami jadikan dia mhkluk yang (berbentuk ) lain maka maha suci Allah, pencipta  yang  paling baik”.
Dalam ayat ini mengandung dua hal, pertama adalah proses kejadian manusia, dalam ayat ini diterangkan bahwa manusia dijadikan dari tanah kemudian setetes mani. Dari sini marilah kita bahas  kenapa manusia diciptakan dari tanah, padahal kita tahu bahwa manusia tercetak dari air seperma (mani), seperma adalah cairan yang keluar dari alat reproduksi manusia. Yang mana di dalam cairan itu mengandung benang-benang kromatin yang memendek dan menebal menjadi kromosom, yang membawa sifat-sifat induknya seperma ini menghasilkan tubuh dari makanan manusia  semua berasal dari tumbuhan hidup dari sari-sari tanah. Inilah kenapa manusia katakana berasala dari sari tanah atau dari tanah.

Kemudian setelah seperma menyatu dengan ovum, terbentuklah janin dalam rahim, yang mana awalnya mani kemudian menjadi segumpal  darah, kemudian segumpal daging disebabkan karena adanya mutasi gen atau salah susunan rantai DNA, akibat pertautan gen. Kemudian setelah itu menjadi embrio, kemudian sampai sempurna dalam rahim  hingga waktu yang ditentukan (lazimnya 9 bulan), itu lahirlah manusia dalam wujud yang kecil atau bayi, kemudian dewasa, dan pada akhirnya mati.
Ø  Klasifikasi, dalam surat An-Nur ayat 45 “ Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan diatas perutnya  dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya sesungguhnya  Allah maha kuasa atas sesuatu “
Dari ayat ini menjelaskan kepada kita  tentang adanya pengelompokan mahluk hidup, yang hal ini dalam biologi disebut klasifikas.
Alquran antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan eksperimen dan menggunakan akal untuk memahami fenomenanya, yang dalam hal ini ditemukan persamaannya dengan para ilmuan, namun di lain segi terdapat pula perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan keduanya.
Dibalik alam raya ini ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan di dalam diri manusia, dan bahwa tanda-tanda wujud-Nya itu akan diperlihatkan-Nya melalui pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti kebenaran al-Quran. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan bagaimana al-Qquran selalu rnengaitkan perintah-perintah-Nya yang berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Dalam bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, Ibnu al-Baitar (wafat 1248), ia meninggalkan sebuah risalah tentang obat-obatan. Ibnu al- Awwan dan Sevilla, telah menulis buku yang menguraikan 585 jenis tanam-tanaman, dan cara pembiakan, pengolahan, serta menguraikan gejala-gejala penyakit tanaman lengkap dengan cara pemberantasannya. Teori evolusi Darwin (1804-1872) yang dianggap sebagai penemuan terbesar dan mengagumkan, padahal Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (1532-1406), lima abad sebelum Darwin, telah menulis dalam bukunya tentang hal yang sama.












BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Terdapat banyak ayat di dalam al quran yang membahas Sumber ilmu pengetahuan, di mana belakangan manusia menemukan Kesesuaian dengan faktanya di antaranya terdapat pada (QS.An-Naba:70) Kemudian fenomena tentang laut di bahas dalam (QS.Ads Dzariyah Ayat 47) Ilmu pengetahuan sains atau biologi merupakan teori yang di kumpulkan manusia melalui suatu proses pengkajian dan dapat di terima oleh rasio,di dalam ayat-ayat al quran akan di jumpai 854 kata ilmu yang di sebut dalam berbagai bentuk dan arti ayat al-quran tidak satupun yang menentang ilmu pengetahuan, malah sebaliknya al-quran mementingkan akan pengkajian ilmu pengetahuan al-quran antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan eksperimen dan menggunakan akal utuk memahami fenomena yang dalam hal ini di temukan persamaanya dengan para ilmuan, namun dilain segi terdapat pula perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan ke duanya.
B.     SARAN
Setelah membaca makalah di atas, tentunya kita sudah mengetahui bahwa al-qur’an merupakan sebuah tanda bukan sebuah buku ilmu pengetahuan, tapi merupakan rujukan dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Tentunya sekarang manusia yang sudah diberi tanda itu hanya perlu menggali dan mengembangkan konsep dan teori yang ada tersebut. Sebagai kaum intelektual muslim kita perlu untuk mengkaji lebih jauh fenomena-fenomena sains yang terdapat di dalam Al Qur'an. Sehingga segala tanda-tanda yang diberika oleh Allah tidak menjadi sia-sia.


DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern, penerbit Pustaka, Jakarta, cet. I, 1983.
Mattulada, A, Ilmu-Ilmu Kemasyaiaan (Humaniora) Tantangan, Harapan harapan Dalam Pembangunan, UNHAS, 1991. 18
Ensliklopedi islam, Mukjizat Al-Qur’an (Penciptaan Alam Semesta) , 2010. Jakarta.
http://tdjamaluddin.wordpress.com/2010/09/06/tentang-kontroversi-hawking-allah-mencipta-semesta-dengan-cara-nya/
http://nawa-shofa.blogspot.com/2012/03/biologi-dalam-al-quran.html



Comments

Popular posts from this blog

Sifat-sifat fisik dan kimia dalam aluminium, timah dan timbal

BAB I PENDAHULUAN 1.       Latar Belakang Masalah             Aluminium merupakan suatu unsur yang menempati urutan kelimpahan ketiga dalam kulit bumi setelah oksigen dan silikon atau merupakan logam yang mempunyai kelimpahana tertinggi karena oksigen dan silikon adalah unsur non logam. Aluminium sangat penting secara komersil. Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat fleksibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari senyawaannya. Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Timbal atau dikenal sebagai logam Pb dalam susunan unsur merupakan logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil melalui proses alami. Unsur ini beracun d...

IDENTIFIKASI ANTALGIN DALAM JAMU PEGAL LINU SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

I.  JUDUL PERCOBAAN         : IDENTIFIKASI ANTALGIN DALAM  JAMU PEGAL LINU     SECARA   KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS II. TANGGAL PERCOBAAN : 21 November 2016      NAMA                                   : ghifary 1.       LATAR BELAKANG 1.1   Definisi Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah suatu teknik pemisahan yang sederhana yang sering dan paling banyak digunakan, metode ini menggunakan    empeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap atau lapisan tipis dan kering. Untuk menotolkan karutan cuplikan pada kempeng kaca, pada dasarnya menggunakan mikro pipet atau pipa kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengelusi di dalam wadah yang tertutup . KLT merupakan contoh dari kromatografi adsorpsi.Fase d...

Pratikum : Reaksi-Reaksi umum senyawa

PERCOBAAN IV I.      JUDUL PERCOBAAN         : REAKSI-REAKSI UMUM SENYAWA                                                             ORGANIK II.    TANGGAL PERCOBAAN : 12 Mei 2015 III.   TUJUAN PERCOBAAN     : Menguji raksi adisi dan reaksi subsitusi dalam                                                 kimia organik