PERCOBAAN III
I.
JUDUL
PERCOBAAN :
STEREOKIMIA
II.
TANGGAL
PERCOBAAN : 25 April
2016
III.
TUJUAN
PERCOBAAN :
Menentukan isomer R.S dari berapa
senyawa dengan 1 Atom C
kiral
atom C
kristal.
IV.
DASAR
TEORI :
Menurut Safrijal dan Haris Munandar
(2016 : 6) menyatakan bahwa stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul
dalam ruang tiga dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata
dalam sebuah ruangan satu relatif terhadap yang lain. Stereoisomer adalah
senyawa berlainan yang mempunyai struktur sama, berbeda hanya dalam hal
penataan atom-atom dalam ruangan.
Obyek apa saja yang tak dapat
diimpitkan pada bayangan cerminnya dikatakan kiral, sebaliknya obyek yang dapat
diimpitkan pada bayangan cerminnya disebut akiral. Sebuah molekul akiral dan
molekul bayangan cerminnya yang dapat diimpitkan adalah yang sama, tetapi
sebuah molekul kiral tak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya, merupakan
dua senyawa berlainan yang disebut enantiomer.
Atom karbon kiral atau atom karbon asimetrik : atom karbon
yang mengikat empat gugus yang berlainan.
Menurut Solomons (1990:112)
menyatakan bahwa aturan prioritas Chan-Ingold-Prelog yaitu prioritas ditentukan
oleh nomor atom dari atom yang terikat langsung dengan atom karbonyang
berikatan. Jika atom karbon yang terikat sama, maka yang digunakan sebagai
dasar adalah atom yang terikat berikutnya sampai diperoleh perbedaan prioritas
yang terakhir yaitu atom yang terikat oleh ikatan rangkap 2 atau 3 dianggap
mengikat 2 atau 3 atom sejenis dengan ikatan tunggal.
V.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
dan bahan yang digunakan adalah model molekul atau molimod.
VI.
PROSEDUR
KERJA
Penetapan
Konfigurasi : sistem (R) dan (S)
(R)-1-Bromo-1-Kloroetana
Urutan
penataan keempat gugus disekitar suatu atomkarbon kiral disebut konfigurasi
mutlak disekitar atom itu. Sepasang enantiomer mempunyai konfigurasi yang
berlawanan. Sistem yang digunakan adalah sistem (R) dan (S) atau sistem
Chan-Ingold-Prelog. R=rectus=kanan, S=sinester=kiri.

Cara Menentukan Konfigurasi R/S
1.
Diurutkan keempat gugus atau atom yang
terikat pada atom C kiral, sesuai urutan prioritas aturan deret
Chan-Ingold-Prelog.
2.
Diproyeksikan molekul itu sedemikian
sehingga gugus yang berprioritas rendah kebelakang.
3.
Dipilih gugus dengan prioritas tertinggi
dan ditariklah satu anak panah bengkok ke gugus dengan prioritas tertinggi
berikutnya.
4.
Jika panah ini searah jarum jam, maka
konfigurasinya adalah R, jika berlawanan arah konfigurasi S.
Digambarkan
struktur dari senyawa berikut dan tentukan konfigurasinya R dan S
a.
(2R)-2-Butanol
b.
(2S)-2-Butanol
c.
(S)-1-Kloro-2-Butanol
d.
(R)-2-Iodopentana
VII.
HASIL
PENGAMATAN
A. SEBELUM PERCOBAAN
|
NO
|
NAMA
BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
|
1
|
Atom Br
|
Padatan
|
Orange
|
|
2
|
Atom I
|
Padatan
|
Ungu
|
|
3
|
Atom Cl
|
Padatan
|
Hijau
|
|
4
|
Atom C
|
Padatan
|
Hitam
|
|
5
|
Atom H
|
Padatan
|
Putih
|
|
6
|
Atom O
|
Padatan
|
Merah
|
B. SESUDAH
PERCOBAAN


VIII. PEMBAHASAN
Berdasarkan
Percobaan yang dilakukan mengenai stereokimia yang bertujuan untuk dapat
menentukan isomer R,S dari beberapa senyawa dengan atom C kiral, dengan
mengurutkan penataan keempat gugus disekitar suatu atom C kiral disebut
konfigurasi mutlak disekitar atom itu.
Percobaan
pertama dengan merangkai bentuk molekul (R)-1-Brom-1-Kloroetana dengan
molimod-molimod yang telah disediakan. Setelah disusun sedemikian rupa, hingga
gugus Br terletak paling atas (prioritas), maka bentuk molekul inidapart kita
kategorikan kebentuk molekul (R)-1-Brom-1-Kloroetana.
Percobaan
kedua dengan merangkai bentuk molekul (2R)- 2-Butanol dengan molimod-molimod
yang telah disediakan, setelah disusun sedemikian rupa, hingga gugus OH
terletak paling atas (prioritas), diikuti gugus etil dan metil dan terakhir
atom H, maka bentuk molekul itu dapat kita katagorikan kebentuk molekul
(2R)-2-Butanol, sedangkan jika gugus etananya diletakkan kesebelah kiri atau
berlawanan arah jarum jam, maka bentuk molekul itu dapat kita katagorikan
kebentuk (2S)-2-Butanol.
Percobaan
selanjutnyadengan merangkai bentuk molekul (S)-1-Kloro-2-Butanol dengan
molimod-molimod yang telah disediakan, setelah disusun sedemikian rupa, hingga
gugus CH2Cl terletak paling atas (prioritas), diikuti oleh gugus
OH,etil dan atom H, maka molekul itu
dapat dikatagorikan kebentuk molekul (S)-1-Kloro-2-Butanol.
Percobaan
terakhir dengan merangkai bentuk molekul (R)-Z-Iodopentana dengan
molimod-molimod yang disediakan, setelah disusun sedemikian rupa, hingga gugus
I terletak paling atas (prioritas),diikuti oleh gugus propil (C3H)
disebelah kanan, lalu diikuti gugus metil dan atom H, maka dapat kita
katagorikan kebentuk (R)-Z-Iodopentana.
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Senyawa / gugus atom yang arah
proyeksinya searah jarum jam disebut rectus (R).
2.
Senyawa / gugus atom yang
arahproyeksinya berlawanan dengan arah jarum jam disebut sinister (S).
3.
Arah proyeksi ditentukan oleh urutan
atau aturan prioritas.
4.
Enantiomer hanya terjadi pada atom C kiral.
5.
Atom C kiral terbentuk asimetrisdengan
mengikat 4 gugus atom yang berbeda.
Comments
Post a Comment